Bayangkan dunia medis Indonesia tanpa ijazah palsu, tanpa praktik dokter ilegal, dan tanpa keraguan soal keaslian sertifikasi. Semua itu mungkin terjadi jika IDI mengadopsi teknologi blockchain untuk sistem sertifikasi dan pelacakan kompetensi dokter.
๐ Bagaimana Cara Kerjanya?
- Setiap dokter yang lulus uji kompetensi akan mendapat “credential token“ di blockchain.
- Sertifikat, izin praktik, pelatihan lanjutan, dan bahkan riwayat pelanggaran etik akan tercatat dalam sistem terdesentralisasi dan tidak bisa dimanipulasi.
- Pasien dan institusi bisa memverifikasi kredensial dokter secara real-time hanya dengan memindai QR code.
๐ Transparansi dan Keamanan Maksimal
Blockchain memberikan dua hal yang sangat dibutuhkan di dunia medis:
- Kepercayaan publik
- Otentikasi tanpa celah
Tidak ada lagi praktik “dokter gadungan“, tidak ada lagi manipulasi surat izin praktik. Bahkan perpindahan dokter antar daerah atau antar negara akan lebih efisien.
๐ผ Dampak Bagi Dunia Kedokteran:
- Akuntabilitas meningkat: Setiap tindakan, pelatihan, dan evaluasi dokter bisa ditelusuri.
- Promosi berbasis kompetensi nyata: Sistem promosi tidak lagi sekadar administratif.
- Pencegahan fraud: Meminimalkan potensi sertifikat palsu yang marak dijual online.
๐ Menuju Ekosistem Kesehatan Global
Dengan sistem ini, IDI bisa membuka jalan untuk kolaborasi lintas negara. Dokter Indonesia dapat menunjukkan kredensial mereka kepada lembaga luar negeri secara instan, dan diakui karena integritas sistemnya.